Rabu, 05 Desember 2012

BAB 2



2.1 Kajian Teori
Ritel merupakan aktifitas mata rantai yang penting dari saluran distribusi, pengecer memainkan perannya sebagai penegah antara produsen agen dan para suplier lain dengan konsumen akhir yang mencakup perpindahan secara fisik ataupun jasa. Hendri Ma’ruf (2005:7) “pengecer adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga”.
        Kotler (2000:592) mendefinisikan usaha eceran retailing adalah, “semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan untuk bisnis”. Bisnis ritel merupakan bisnis yang sangat penting dalam saluran disrribusi oleh karena itu setiap pelaku ritel haruslah memperhatikan aspek apek penting di dalamnya, menurut M.taufik Amir (2005:21) mengatakan ada beberapa aspek penting dalam menjalankan usaha eceran, antara lain adalah lokasi, layout toko (tata letak toko), ragam barang dagangan, proses pembelian barang, strategi penerapan harga, karyawan, periklanan dan promosi penjualan, pelayanan, teknologi, kekuatan manajemen dan keuangan. Ada beberapa jenis usaha eceran yang kini dilakukan oleh para pelakunya,usaha eceran makanan dan minuman yang disebut supermarket, dan untuk non food nya disebut dengan departemen store, sedangkan yang usaha menggabungkan keduanya dengan konsep yang lebih luas disebut Hypermarket.
Dari  bebrapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa usaha eceran merupakan saluran aktivitas  distribusi yang sangat penting, yaitu penjualan barang/jasa langsung kepada konsumen akhir dan bukan untuk dijual kembali
Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal seperti berkaitan dengan kebutuhan ekonomi, adapun faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliput i(Fandi Tjiptono, 2001:192):

  1. Harga, retail store yang menetapkan harga mat i(supermarket dan departement store) dan yang menetapkan harga flexibel atau dapat ditawar (discount store)
  2. Kemudahan, kemudahan ini mencakup semua hal mulai dari fasilitas parkir, kemudahan mencari barang, kemudahan bertransaksi sehingga dapat dengan cepat menyelesaikan transaksi dan pergi setelah membayar
  3. Kualitas produk yang ditawarkan, retail store menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sehingga konsumen tidak merasa kapok berbelanja di tempat tersebut.
  4. Bantuan wiraniaga, bantuan dalam melayanai, menjelaskan dan meyakinkan serta memberikan kemudahan terhadap konsumen yang hendak berbelanja, ini mencakup keaktifan atau kepasipan para wiraniaga
  5. Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
  6. Nilai yang ditawarkan
  7. Jasa jasa khusus yang ditawarkan, seperti pengantara barang gratis, pemberian  kredit, pemberian garansi tukar barang bila barang yang dibeli rusak atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.



2.2 Penelitian terdahulu

STRATEGI PEMASARAN ALFAMART DALAM MERAIH PANGSA PASAR DI DUNIA USAHA
Pengarang: Purubaya
Tahun : 2012
Kesimpulan:
Analisis Strategi Pemasaran merupakan salah satu alatyang digunakan untuk menganalisa dan  mengetahui bagaimana suatu perusahaan untuk melakukan upaya-upaya dalam memasarkan produk-produknya. Dalam pembahasan ini setiap strategi yang


ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INDOMART

Pengarang : Diska Putri Septadianti dan Rr. Lulus Prapti NSS
Tahun : 2011
Kesimpulan:
Berdasarkan  penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
·         Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian,apabila pelayanan semakin ditingkatkan, maka keputusan pembelian semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena pelayanan adalah perilaku penjual kepada pembeli, konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan keinginan, sehingga konsumen akan memutuskan pembelian.
·         Harga mempunyai pengaruh positif  terhadap keputusan pembelian, apabila harga semakin sesuai, maka keputusan pembelian semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena harga merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa. Konsumen menginginkan pengorbanan yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang diterimanya.
·         Promosi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, apabila promosi  semakin ditingkatkan, maka keputusan pembelian semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena promosi merupakan arus informasi atau persuasi yang bertujuan untuk memberitahukan dan mendorong masyarakat untuk membeli produknya.


Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket Alfamart dan Indomaret
Pengarang : Hendrikus Arianda , Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Tahun : 2008

Kesimpulan:
Bentuk usaha ritel yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah minimarket. Dewasa ini bermunculan minimarket dengan berbagai fasilitas yang semakin lengkap. Pada dasarnya keberhasilan usaha ritel terletak pada penyediaan produk sehari-hari, baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
Dengan melihat banyaknya keinginan konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan ritel minimarket di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hal ini disebabkan karena letak daerah yang strategis dan dikelilingi oleh komplek perumahan. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kepuasan konsumen dengan mempertimbangkan variabel-variabel pembentuk kepuasan konsumen dalam berbelanja di ritel minimarket Alfamart dan Indomaret
2.3 Hipotesis
1.      Ada pengaru antara promosi, pelayanan dalam minat berbelanja di alfa mart dan indomart yang saling membedakan antara indomart dan alfamart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog