2.1
Kajian Teori
Ritel merupakan
aktifitas mata rantai yang penting dari saluran distribusi, pengecer memainkan perannya
sebagai penegah antara produsen agen dan para suplier lain dengan konsumen
akhir yang mencakup perpindahan secara fisik ataupun jasa. Hendri Ma’ruf (2005:7)
“pengecer adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan
untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga”.
Kotler (2000:592) mendefinisikan
usaha eceran retailing adalah, “semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang
dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan
untuk bisnis”. Bisnis ritel merupakan bisnis yang sangat penting dalam saluran
disrribusi oleh karena itu setiap pelaku ritel haruslah memperhatikan aspek
apek penting di dalamnya, menurut M.taufik Amir (2005:21) mengatakan ada
beberapa aspek penting dalam menjalankan usaha eceran, antara lain adalah
lokasi, layout toko (tata letak toko), ragam barang dagangan, proses pembelian
barang, strategi penerapan harga, karyawan, periklanan dan promosi penjualan, pelayanan,
teknologi, kekuatan manajemen dan keuangan. Ada beberapa jenis usaha eceran
yang kini dilakukan oleh para pelakunya,usaha eceran makanan dan minuman yang
disebut supermarket, dan untuk non food nya
disebut dengan departemen store, sedangkan yang usaha menggabungkan keduanya
dengan konsep yang lebih luas disebut Hypermarket.
Dari bebrapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa usaha eceran merupakan saluran aktivitas
distribusi yang sangat penting, yaitu penjualan barang/jasa langsung
kepada konsumen akhir dan bukan untuk dijual kembali
Dalam memilih retail
store, pembeli mempertimbangkan banyak hal seperti berkaitan dengan kebutuhan
ekonomi, adapun faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara
lain meliput i(Fandi Tjiptono, 2001:192):
- Harga, retail store yang menetapkan harga mat i(supermarket dan departement store) dan yang menetapkan harga flexibel atau dapat ditawar (discount store)
- Kemudahan, kemudahan ini mencakup semua hal mulai dari fasilitas parkir, kemudahan mencari barang, kemudahan bertransaksi sehingga dapat dengan cepat menyelesaikan transaksi dan pergi setelah membayar
- Kualitas produk yang ditawarkan, retail store menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sehingga konsumen tidak merasa kapok berbelanja di tempat tersebut.
- Bantuan wiraniaga, bantuan dalam melayanai, menjelaskan dan meyakinkan serta memberikan kemudahan terhadap konsumen yang hendak berbelanja, ini mencakup keaktifan atau kepasipan para wiraniaga
- Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
- Nilai yang ditawarkan
- Jasa jasa khusus yang ditawarkan, seperti pengantara barang gratis, pemberian kredit, pemberian garansi tukar barang bila barang yang dibeli rusak atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.
2.2
Penelitian terdahulu
STRATEGI
PEMASARAN ALFAMART DALAM MERAIH PANGSA PASAR DI DUNIA USAHA
Pengarang:
Purubaya
Tahun
: 2012
Kesimpulan:
Analisis
Strategi Pemasaran merupakan salah satu alatyang digunakan untuk menganalisa
dan mengetahui bagaimana suatu perusahaan untuk melakukan
upaya-upaya dalam memasarkan produk-produknya. Dalam pembahasan ini setiap
strategi yang
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INDOMART
Pengarang
: Diska Putri Septadianti dan Rr. Lulus Prapti NSS
Tahun
: 2011
Kesimpulan:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
dibuat kesimpulan
sebagai berikut
:
·
Pelayanan
mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian,apabila pelayanan
semakin ditingkatkan, maka keputusan pembelian semakin meningkat. Kondisi ini
terjadi karena pelayanan adalah perilaku penjual kepada pembeli, konsumen
merasa dihargai dan mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan keinginan,
sehingga konsumen akan memutuskan pembelian.
·
Harga
mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, apabila harga semakin sesuai, maka keputusan pembelian
semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena harga merupakan pengorbanan yang
harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa. Konsumen
menginginkan pengorbanan yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang diterimanya.
·
Promosi
mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, apabila promosi semakin ditingkatkan, maka keputusan
pembelian semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena promosi merupakan arus
informasi atau persuasi yang bertujuan untuk memberitahukan dan mendorong
masyarakat untuk membeli produknya.
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada
Ritel Minimarket Alfamart dan Indomaret
Pengarang
: Hendrikus Arianda , Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Tahun
: 2008
Kesimpulan:
Bentuk usaha ritel yang mengalami
perkembangan cukup pesat adalah minimarket. Dewasa ini bermunculan minimarket
dengan berbagai fasilitas yang semakin lengkap. Pada dasarnya keberhasilan
usaha ritel terletak pada penyediaan produk sehari-hari, baik secara kualitas
maupun kuantitas serta harga yang terjangkau terutama bagi masyarakat
berpenghasilan sedang.
Dengan melihat banyaknya keinginan
konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis
untuk mendirikan ritel minimarket di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hal
ini disebabkan karena letak daerah yang strategis dan dikelilingi oleh komplek
perumahan. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kepuasan konsumen dengan
mempertimbangkan variabel-variabel pembentuk kepuasan konsumen dalam berbelanja
di ritel minimarket Alfamart dan Indomaret
2.3
Hipotesis
1.
Ada
pengaru antara promosi, pelayanan dalam minat berbelanja di alfa mart dan
indomart yang saling membedakan antara indomart dan alfamart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar