Jumat, 09 November 2012

Hujan


Romantisme Musim Hujan
Romantisme musim hujan adalah ketika ulat sukses dengan metamorfosisnya
Cantik,
Berlarian disekitar bunga

Romantisme musim hujan adalah dua sejoli berteduh dibawah jembatan
Memberi rasa aman,
Menghalau guyuran hujan

Romantisme musim hujan adalah ketika berharap kau pandangi tiap tetesnya
Ada rindu yang kutitipkan
Pada hujan dan bau tanah basah


Pasti pernah melihat langit begitu hitam, mendung sudah menggantung, dan angin berhembus dengan dingin. Tapi ternyata hujan tak jadi datang. Tibatiba langit menjadi cerah dan mendung hilang entah kemana. Hujan hanya memberikan kita harapan bahwa tanah akan basah dan sejuk akan segera datang. Tapi ternyata dia ingkar.
Pasti pernah menggantungkan harapan kepada langit, tapi langit dengan tega melepas genggaman kita dan membiarkan kita jauh terhepas ke tanah. Sakit? Mungkin iya.
Tapi satu yang pasti teruslah berharap bahwa hujan akan datang. Dan  dia akan memberikan kesejukan-kesejukan yang kita lama idamkan, membayar semua kenangan kita tentang bau tanah basah dengan kenyataan.
Dan ketika hujan benar-benar hujan, nikmatilah anugerah Allah itu, bersyukurlah. Rasakan kesejukan, nikmati betul tiap tetesnya. Dan percayalah bahwa semua harapan pasti akan menjadi nyata... Di tetesan hujan, Allah menunjukan karunia-Nya.  Tak ada harapan yang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog