Romantisme Musim Hujan
Romantisme
musim hujan adalah ketika ulat sukses dengan metamorfosisnya
Cantik,
Berlarian
disekitar bunga
Romantisme
musim hujan adalah dua sejoli berteduh dibawah jembatan
Memberi
rasa aman,
Menghalau
guyuran hujan
Romantisme
musim hujan adalah ketika berharap kau pandangi tiap tetesnya
Ada
rindu yang kutitipkan
Pada
hujan dan bau tanah basah
Pasti pernah melihat langit begitu hitam, mendung
sudah menggantung, dan angin berhembus dengan dingin. Tapi ternyata hujan tak
jadi datang. Tibatiba langit menjadi cerah dan mendung hilang entah kemana.
Hujan hanya memberikan kita harapan bahwa tanah akan basah dan sejuk akan
segera datang. Tapi ternyata dia ingkar.
Pasti pernah menggantungkan harapan kepada langit,
tapi langit dengan tega melepas genggaman kita dan membiarkan kita jauh
terhepas ke tanah. Sakit? Mungkin iya.
Tapi satu yang pasti teruslah berharap bahwa hujan
akan datang. Dan dia akan memberikan kesejukan-kesejukan yang kita lama
idamkan, membayar semua kenangan kita tentang bau tanah basah dengan kenyataan.
Dan ketika hujan benar-benar hujan, nikmatilah
anugerah Allah itu, bersyukurlah. Rasakan kesejukan, nikmati betul tiap
tetesnya. Dan percayalah bahwa semua harapan pasti akan menjadi nyata... Di
tetesan hujan, Allah menunjukan karunia-Nya. Tak ada harapan yang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar