Kamis, 28 Maret 2013

Belajar dari lampu pengatur lalu lintas.


Saat di garis merah, ambisi, emosi, semua tertahan.
Menjadikan kita sebagai orang yang tau akan situasi.
Itu cukup bagus dalam kehidupan. Kenapa? ada yang mengatur, siapa? jiwa kita.
Jiwa di raga kita menjadikan nafas yang tak terhentikan, sadar? ya, karena kita terus bernafas tanpa kita sadari. Nafas yang menjadi nyawa, yang diberikan siapa? ya tuhan.
itu sebabnya ada garis merah, untuk kita sadar kita bernafas, kita sadar nafas itu anugrah yang diberikan tuhan. secara tidak langsung kita mengingat tuhan

Saat garis merah berubah jadi kuning.
Semua ambisi terkumpul kembali, emosi memuncak, semua tak tertahankan.
Sebagian orang mengatakan itu cukup bagus, kenapa? karena ingin mencapai apa yang diinginkan sejak dulu. apa? apa saja yang ada didiri masing-masing.
Sadarkah kalian apa yang kalian lupakan? ya, tidak ada yang mengatur kita.
apa hubungannya? kita melupakan tuhan, kenapa?
saat berhenti dan bersiap siap kita mestinya sadar, bahwa kita tak bisa lepas dari kehidupan kekal, apa maksudnya? yaa kehidupan setelah mati.
boleh saja kita berambisi segala macam, tapi ingat, jangan melupakan penantian. untuk apa? untuk lebih dekat dengan tuhan. kenapa?

Saat garis kuning berubah menjadi hijau.
Sumua berakhir disini, ambisi, emosi, semua tertahan. semua akan ikhlas kita jalani, kenapa? karena kita ingat tuhan, mempunyai keinginan yang di rahmati tuhan, akan mudah dan cepat tercapai. karena tuhan ada disisi kita.

semua berakhir disin ambisi terkumpul kembali, emosi memuncak, semua tak tertahankan. apa yang terjadi, sombong, yaa kita menjadi sombong karena ingin cepat sampai. kenapa bisa begitu. karena kita melupakan tuhan.
apa yang terjadi? semua tercapai tapi tidak berkat rahmat tuhan.

Tak perlu berlari kencang, hela nafas untuk berlari kembali.
keep rock man!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog